Pengamat Ali Kalora Petinggi Kelompok Teroris MIT yang Tersisa di Poso

JAKARTA - Ali Kalora merupakan petinggi kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa di Poso, Sulawesi Tengah, semenjak Santoso alias Abu Wardah tewas dalam penyergapan pada 2016 lalu.

Ali Kalora juga ditunjuk sebagai pemimpin kelompok itu menyusul diringkusnya pentolan kelompok Muhajidin Indonesia Timur (MIT) Basri alias Bagong, di tahun yang sama.

Kelompok teroris MIT mengalami penyusutan jumlah anggota, karena sebagian besar ditangkap atau tewas dalam baku tembak dengan pasukan gabungan TNI-polisi dalam operasi Tinombala.

Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib menilai bahwa Ali Kalora tidak memiliki pengaruh sekuat Santoso, yang mampu merekrut puluhan orang. Namun namanya mulai disebut-sebut lagi setelah temuan mayat tanpa kepala di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Montong, Sulteng, baru-baru ini.

Di media, foto terbarunya kembali beredar, yang nampak berbeda dari foto yang dipampang polisi di pusat keramaian di Sulawesi Tengah pada 2016 lalu. Siapakah Ali Kalora?

Baca juga: Ali Kalora Tewas, Polisi Minta 4 DPO MIT Serahkan Diri

Bukan Figur Kombatan

Ridlwan Habib menganggap Ali Kalora bukanlah figur kombatan dan tidak memiliki keahlian apa-apa, serta kemampuan gerilyanya sangat terbatas, karena belum pernah ke medan konflik.

"Kecuali kemampuannya untuk bertahan hidup dalam pelarian," kata Ridlwan, Minggu (19/9/2021).

"Dengan logistik yang terbatas, Ali Kalora bisa menjadi apa saja, menyamar menjadi warga lokal, bahkan petani dan jalan sejauh itu," imbuhnya.

Baca juga: Ali Kalora Tewas, Polda Sulteng Masih Buru DPO Teroris Poso Lainnya

Sebelumnya

0 Response to "Pengamat Ali Kalora Petinggi Kelompok Teroris MIT yang Tersisa di Poso"

Post a Comment