Persipura Ulang Kisah 2 Dekade dan Dilema Penguasaan Bola
Persipura Jayapura mengulang kisah dua dekade silam setelah dua kali kalah beruntun pada awal kompetisi. Hal ini membuat Mutiara Hitam menjadi juru kunci klasemen sementara Liga 1 2021.
Tim asuhan Jacksen F Tiago itu kalah 1-2 dari Persita pada pekan pertama, lantas takluk 0-1 dari Persela pada pekan kedua. Hal sama terjadi pada 2001, yakni takluk 0-3 dari PSM Makassar dan menyerah 0-2 dari Persma Manado.
Menilik sejarah Liga Indonesia, utamanya pada abad milenium, belum pernah ada klub yang kalah beruntun dalam dua laga awal kompetisi bisa menjuarai kompetisi. Artinya kans Persipura meraih gelar akan sangat sulit.
Menariknya, kendati kalah dalam dua laga awal, Ferinando Pahabol dan kawan-kawan selalu menguasai ball possession (penguasaan bola). Mereka unggul 63 persen berbanding 37 saat jumpa Persita dan mendominasi hingga 68 persen berbanding 32 persen atas Persela.
Sejatinya gaya dan karakter permainan Persipura tetap kental. Hanya lini depan yang tumpul. Saat melawan Persela misalnya, rasio akurasi tembakan ke gawang hanya 16,67 persen, sedangkan Laskar Joko Tingkir mencapai 50 persen.
Saat melawan Persita pun demikian. Akurasi tembakan mereka hanya 14,29 persen berbanding 57,14 persen. Padahal, umpan sukses Persipura dibanding Persela dan Persita jauh lebih tinggi, yakni lebih dari 100 kali.
Yevhen Bokhashvili sebagai ujung tombak harapan, sejauh ini belum memuaskan. Dari dua laga striker asal Ukraina ini sama sekali tak pernah melepas tembakan ke gawang. Catatan terbaiknya hanya satu assist.

Pada pekan kedua Liga 1 2021/2022, memang muncul kecenderungan tim yang menguasai permainan tak memenangkan pertandingan. Dari sembilan laga, hanya dua tim dengan dominasi permainan yang menang, yakni Persib dan Madura United.
Jacksen tak tutup mata dengan statistik 'negatif' pertandingan. Jacksen menilai hasil negatif tim di dua laga awal karena minim kesempatan untuk menguji kekuatan tim sebelum tampil di kompetisi resmi.
"Murni karena faktor teknis. Meskipun kami sudah lakukan persiapan cukup lama [Februari] kami tidak pernah lakukan pertandingan resmi atau uji coba yang berkualitas untuk menguji kami sesungguhnya," kata Jacksen kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/9).
"[Ini] menjadi sebuah kerugian besar. Kami tidak tampil di Piala Menpora kemarin [dari aspek teknis], karena apa yang kami sedang hadapi dalam kompetisi saat ini. Seharusnya kami hadapi pada waktu itu, sehingga pembentukan tim maupun pengalaman anak-anak muda yang kami sekarang membawa ke tim akan berkembang lebih [baik]," ucapnya menambahkan.
[Gambas:Video CNN]
(abd/jal)
0 Response to "Persipura Ulang Kisah 2 Dekade dan Dilema Penguasaan Bola"
Post a Comment