Dow Jones Dibuka Melejit Nasdaq Terkoreksi Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan Jumat (1/10/2021), setelah kemarin indeks S&P 500 terkoreksi hingga menyentuh level terburuknya sejak Maret 2020.

Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 230,8 poin (+0,7%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 20 menit menjadi 122,65 poin (+0,36%) ke 33.966,57. Indeks S&P 500 tumbuh 3,3 poin (+0,08%) ke 4.310,88. Namun, Nasdaq turun 23,1 poin (-0,16%) ke 14.425,45.

Di antara saham penopangnya adalah Merck yang lompat 11% setelah terapi obat Covid-19 mereka mengurangi risiko kematian hingga 50% untuk pasien dengan gejala menengah. Perseroan mengumumkan akan segera mengajukan izin edar dari otoritas setempat.


Sementara itu, harga saham teknologi juga menguat setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang sempat melonjak ke level 1,56% kini melandai dan berada di angka 1,5%.

Saham maskapai penerbangan ikut menguat, di antaranya Southwest Airlines setelah JPMorgan menaikkan rekomendasi saham perseroan. Di sesi awal dini hari waktu setempat, Dow futures sempat anjlok hingga 300 poin.

Sepanjang September, S&P 500 ambles 4,8%, menghentikan reli selama 7 bulan beruntun. Indeks Dow Jones dan Nasdaq ambruk masing-masing sebesar 4,3% dan 5,3%, menjadi bulan terburuk tahun ini.

"Kombinasi antara perlambatan ekonomi, kebijakan moneter yang kurang akomodatif, perubahan di China, stimulus fiskal yang mengabur, dan tersendatnya rantai pasokan memperberat sentimen investor," tutur Chris Hussey, Direktur Pelaksana Goldman Sachs, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Sepuluh dari 11 sektor di indeks S&P 500 anjlok pada September, dengan pelemahan terbesar dicetak sektor material yang mencapai 7,4%. Sebaliknya, saham energi mencetak kinerja terbaik dengan meroket lebih dari 9%. Indeks S&P kini terpaut 5,2% dari rekor tertinggi sepanjang masa dan masih terhitung menguat 15% sepanjang tahun berjalan.

Inflasi versi harga belanja konsumen inti (personal consumption expenditure/PCE) Agustus, yang menjadi acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menentukan kebijakan moneternya dilaporkan sesuai ekspektasi, yakni 0,2% secara bulanan. Namun secara tahunan, angka PCE sedikit di atas ekspektasi (sebesar 3,5%), yakni di angka 3,6%.

Dari Washington, Kongres dijadwalkan akan membahas upaya mencegah penghentian layanan pemerintah AS (shutdown). Senat dan DPR AS telah menyetujui UndangĂ‚­-Undang jangka pendek yang memungkinkan pemerintah terus beroperasi hingga 3 Desember.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

0 Response to "Dow Jones Dibuka Melejit Nasdaq Terkoreksi Tipis"

Post a Comment