Imbas PPKM Level 4 Pedagang Bakso di Nunukan Terpaksa Jualan Kerupuk Demi Nambah Omzet

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Imbas penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, pedagang bakso di Nunukan terpaksa jualan snack kerupuk demi menambah omzet.

Seorang pedagang Bakso Cinta Damai di Nunukan, Sukimin mengaku sebelum adanya PPKM mikro yang membatasi jam operasional warung makan hanya sampai pukul 20.00 Wita, ia bisa menghabiskan 20 kilo mie ayam dari pukul 08.30-20.00 Wita.

Namun, selama adanya PPKM mikro bahkan baru-baru ini pemerintah berlakukan PPKM Level 4, omzet Sukimin menurun drastis.

Baca juga: PPKM Level 4 Resmi Berlanjut Hingga 9 Agustus, Bupati Bulungan Syarwani Sebut tidak Banyak Perbedaan

Bagaimana tidak, meskipun ia buka warungnya sedari pagi pukul 07.30-23.30 Wita, 3 sampai 5 kilo mie tidak dapat ia habiskan.

"Lebih parah lagi pernah awal diberlakukan PPKM mikro, pukul 19.30-23.00 Wita, kami hanya dapat jualan dua mangkok mie ayam sama jeruk hangat jadinya hanya dapat Rp35 ribu saja. Tapi mau tidak mau kami tetap bertahan. Karena kalau warung tutup, kami buka dari nol lagi, terus nggak bisa makan," kata Sukimin kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di sela aktivitasnya menyajikan mie ayam untuk konsumen, Rabu (04/08/2021), pukul 09.00 Wita.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Bupati Nunukan Beri Bantuan Uang Tunai ke Pasien Positif Covid-19 

Warung mas panjang, sapaan akrab Sukimin yang biasanya ramai dari pagi sampai malam hari, kini untuk mendapatkan Rp300-Rp400 ribu per hari saja terasa sulit.

Diketahui, warung Bakso Cinta Damai itu menyediakan menu bakso dan mie ayam. Harga per mangkok Rp15 ribu. Kalau dengan tambahan telor ayam harganya Rp18 ribu.

ILUSTRASI - PPKM Level 4. (TribunKaltara.com) ILUSTRASI - PPKM Level 4. (TribunKaltara.com) (TribunKaltara.com)

"Kalau dulu kami bisa habiskan 20 kilo itu sekira Rp4 juta per hari. Itu masih kotor. Nah, selama PPKM mikro, apalagi PPKM Level 4 ini dapat Rp300-Rp400 ribu itu untung-untungan. Pagi begini pembeli masih lumayan, tapi agak sorean, habis salat Ashar mulai tidak ada sampai malam nanti. Jadi kami lebih banyak nganggur di tengah PPKM Level 4 ini," ucapnya.

Akibat omzet menurun, lantaran konsumen sepi, Sukimin beberkan dirinya terpaksa memberhentikan 3 karyawannya.

Baca juga: Termasuk Kota di Kalimantan, Ini Daftar Wilayah yang Terapkan PPKM Level 4 hingga 9 Agustus 2021

"Kami tidak ada pilihan lain lagi selain memberhentikan 3 karyawan sekaligus. Balik modal aja susah. Karyawan kami itu totalnya 6 orang. Jadi sisa 3 orang," ujarnya.

0 Response to "Imbas PPKM Level 4 Pedagang Bakso di Nunukan Terpaksa Jualan Kerupuk Demi Nambah Omzet"

Post a Comment